WARTA1.NET–Menjelang Hari Raya Idul Adha bagi umat Muslim, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado menggelar temu wicara dengan tema Sehat dan Halalkah Kurban Kita, Kamis (2/7/2020).
Kegiatan berskala nasional yang dilakukan daring ini diikuti oleh 328 orang dari berbagai kalangan di seluruh tanah air. Termasuk civitas akademika, dosen dan mahasiswa, kalangan pemerintah pusat dan daerah hingga pengurus mesjid dan juru sembelih hewan kurban.
Bertindak sebagai moderator, Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan mengatakan dirinya mengapresiasi partisipasi peserta yang turut hadir dalam diskusi tersebut. Ia berharap masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan hewan kurban. Terutama panitia penyelenggara penyembelihan hewan kurban di mesjid-mesjid serta juru sembelih untuk sadar akan pentingnya daging kurban yang aman, sehat, dan layak konsumsi.
“Hewan kurban yang dilalulintaskan harus terjamin kesehatan dan keamananya serta dipastikan tidak membawa penyakit di daerah tujuan. Demikian juga tata cara penyembelihan yang halal, serta penanganan daging kurban yang benar dan bersih,” kata Muksydayan saat membuka diskusi.
Pada kesempatan pertama, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, drh. Agus Sunanto MP, membahas mengenai jaminan hewan kurban sehat oleh Barantan. Ia juga menyebutkan bahwa lalu lintas hewan kurban sangat tinggi sekali baik sapi, domba dan kambing. Karena di Indonesia terdapat kantong-kantong ternak yang menyuplai kebutuhan hewan kurban ke berbagai daerah.
“Terkait kondisi saat ini tidak ada larangan lalu lintas hewan kurban sepanjang hewan tersebut sehat dan berasal dari daerah yang sedang tidak terjadi wabah penyakit,” jelas Sunanto.
Turut hadir sebagai narasumber Dosen FKH IPB dan Anggota Komisi Ahli Keswan Kesmavet Karantina Hewan Kementerian Pertanian Dr.med.vet. drh. Denny Widaya Lukman M.Si, serta Wakil Direktur LPPOM MUI Lampung drh. Sugeng Dwi Hastono.
Penanganan dan cara penyembelihan hewan kurban perlu menjadi perhatian semua pihak. Animal welfare atau kesejahteraan hewan adalah faktor penting dalam penanganan dan penyembelihan hewan kurban.
“Penerapan kesejahteraan hewan dalam penyembelihan hewan kurban diantaranya memastikan pisau yang akan digunakan tajam, memastikan ukuran pisau sesuai, merobohkan dan mengekang hewan kurban tidak kasar menyakiti dan menyiksa,” ujar Wakil Direktur LPPOM MUI Lampung drh. Sugeng Dwi Hastono.
Sementara itu menurut Anggota Komisi Ahli Keswan Kesmavet Karantina Hewan Kementerian Pertanian Dr.med.vet. drh. Denny Widaya Lukman M.Si, penyembelihan hewan kurban merupakan proses yang berpotensi menimbulkan stres, rasa kesakitan dan jika daging telah dipisahkan kemungkinan terjadi pencemaran sehingga daging mudah busuk dan tidak layak dikonsumsi. Penanganan daging dari hewan kurban yang disembelih harus memperhatikan prinsip kebersihan sehingga daging aman dan layak dikonsumsi.
“Kebersihan atau hygiene di tempat penanganan daging wajib dilaksanakan terhadap orang yang menyembelih maupun yang menangani daging, peralatan yang kontak dengan daging, proses dari hewan diterima sampai daging didistribusikan, serta tempat pemotongan terpisah dengan penanganan daging maupun tempat pencucian jeroan,” tandasnya.
(DL/Red)