
WARTA1.NET–Sejumlah warga di Kecamatan Modoinding, Minahasa Selatan (Minsel) mengeluhkan tingginya harga elpiji 3 kg atau gas bersubsidi di tingkat pedagang pengecer yang saat ini menembus Rp50 ribu per tabung. Selain harganya jauh dari harga eceran tertinggi (HET), gas bersubsidi ini pun sangat sulit didapatkan warga.
“Beberapa hari yang lalu saya beli di warung desa sebelah Rp35 ribu, hari ini naik sampai Rp50 ribu,” kata Manda Tulong, warga Desa Makaaroyen, Modoinding, Minggu (2/8/2020).
Ibu rumah tangga ini pun mengaku kesulitan akibat kelangkaan serta tingginya harga jual gas bersubsidi tersebut.
“Gas susah sekali dicari. Hal ini mempersulit kami memenuhi kebutuhan apalagi di tengah pandemi Covid-19,” katanya.
Virgin warga Modoinding lainnya, mengungkapkan hal serupa bahwa kondisi ini sudah terjadi selama sepekan terakhir, dimana sangat sulit mendapatkan gas 3 kg untuk keperluan memasak.
“Sejak minggu lalu sudah susah mencari gas 3 kg. Saya telah mendatangi hampir semua pangkalan, namun katanya kosong. Karena perlu untuk masak, terpaksa saya beli di warung dengan harga Rp40 ribu per tabung,” ungkapnya.
Dia berharap pemerintah dapat menemukan solusi terkait kelangkaan gas 3 kg yang terjadi saat ini agar harganya pun kembali stabil.
(DL/Red)