WARTA1.NET–Sebagaimana update data oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (2/8/2020), sebanyak 22.655 jiwa terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) serta satu orang dilaporkan hilang.
Keseluruhan warga yang terdampak banjir bandang ini terbagi di tujuh kecamatan meliputi Kecamatan Bolaang Uki sebanyak 9.715 jiwa, Kecamatan Helumo 861 jiwa, Kecamatan Tomini 250 jiwa, Kecamatan Posigadan 636 jiwa, kecamatan Pinolosian 5.980 jiwa, Kecamatan Pinolosian Tengah 1.729 jiwa dan Kecamatan Pinolosian Timur sebanyak 3.494 jiwa.
Menyikapi dampak bencana alam tersebut, Bupati Bolsel mengambil langkah penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor selama 14 hari terhitung mulai tanggal 24 Juli hingga 6 Agustus 2020. Bupati juga telah menetapkan Surat Keputusan pembentukan posko yang berlokasi di Alun-alun Kabupaten dengan komandan Dandim 1303.
BNPB berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, sebagai kesiapan dalam menghadapi ancaman terjadinya banjir di wilayah lain, mengingat curah hujan tinggi diprakirakan terjadi sampai dengan bulan Oktober 2020.
Dalam jangka pendek, BNPB akan melakukan dropping logistik ke Bolsel menggunakan pesawat carter Express Air dan helikopter jenis MI 8 – MTV yang diterbangkan dari Palangka Raya, Kalimantan Tengah menuju Bandara Sam Ratulangi di Manado, pada Senin dan Selasa (3-4/8/2020).
Adapun rincian logistik dan peralatan yang akan dikirim meliputi tenda keluarga 25 unit, tenda pengungsi 5 set, kasur lipat atau velbed 125 unit, matras 1.000 lembar, selimut 5.000 lembar, perlengkapan bayi dan balita atau kidsware 200 paket dan sandang sebanyak 375 paket.
Diketahui, bencana alam ini terjadi sejak Jumat (31/7/2020) dikarenakan curah hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan beberapa sungai besar di Kabupaten Bolsel meluap dan masuk ke permukiman warga.
Sementara itu, dampak kerusakan yang disebabkan oleh bencana tersebut yakni 29 unit rumah hanyut, 64 unit rumah rusak berat, 5 unit jembatan rusak berat dan 5 ruas jalan rusak. Hal ini menyebabkan Kecamatan Helumo, Tomini dan Posigadan terisolir.
(**/Red)