
warta1.net,TOMOHON–Keputusan Partai Golkar yang memilih mengusung pasangan Jilly Gabriella Eman dan Virgie Baker (JGE-VB) menuai tanggapan dari Mantan Wali Kota Tomohon Jefferson Rumayar.
Bahkan Mantan Ketua DPD II Golkar Tomohon 2007-2012 ini menilai Keputusan Partai Golkar di Pilwako Tomohon mencederai Rakyat Tomohon.
Hal ini disampaikan Epe (sapaan akrabnya) dalam surat dari sukamiskin I tertanggal 30 Agustus 2020.
Dalam surat tersebut Epe terdapat sejumlah poin terkait keputusan Politik Golkar hingga analisa politik Epe tentang Pilwako Tomohon.
Salah satu yang menarik yakni tentang keputusan Golkar mengusung JGE-VB merupakan kekeliruan dan merugikan Golkar sendiri.
“Jilly Gabriella Eman adalah figur muda yang minim pengalaman dan tidak mempunyai track record apa-apa dalam hal politik dan pemerintah, ini membuat Pemerintah dan Politik di Tomohon amburadul. Ini terkesan dipaksakan oleh Jimmy Feidie Eman untuk melanjutkan dinasty politik kekeluargaan saja. Sebenarnya sah-sah saja, asalkan diproses secara benar dan ilmiah saja, bukan seperti ini,” tulis Wali Kota Pertama Kota Tomohon yang terpilih melalui pemilihan langsung pada 2005 silam.
VB figur yang juga tak memahami kondisi psikologis, kultur dan karakter masyarakat Tomohon. Sebenarnya memang tidak masalah tidak tinggal di Tomohon, tapi setidaknya memahami, mengenal dan mengetahui karakter serta budaya masyarakat Tomohon. Karena menjadi pemimpin kota Tomohon tidak semata-mata menangani pemeritahan saja. Tetapi bicara soal budaya itu jauh lebih penting untuk masyarakat Tomohon,” ungkapnya lagi.
Dalam surat tersebut pun menyebutkan menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon bukan semata-mata menjadi pemerintah dan melaksanakan tugas sesuai aturan saja.
Tetapi jauh lebih penting supaya dapat mendorong dan menggerakan serta menghadirkan keadilan sosial untuk masyarakat Tomohon.
“Jangan masyarakat Tomohon tidak bisa menikmati kemajuan dan kemakmuran kotanya saat ini,” kata Epe.
Ingat di Tomohon Golkar ada dua Kekuatan. yakni struktural dan kultural. Kekuatan kultural paling mayoritas di Tomohon mengandalkan kekuatan struktural di Tomohon tidaklah terlaku efektif.
“Dalam Pilkada Tomohon kekuatan figur calon sangat menentukan. Nah kesalahan Golkar juga dengan mengabaikan figur Syerly Adelyn Sompotan yang dalam survei memiliki elektabilitas paling tinggi dari semua calon. Ini merupakan bentuk penghianatan terhadap keinginan publik, keinginan rakyat,” tegas Epe.
“Saatnya sekarang rakyat membalas apa yang Golkar lakukan. Yang tidak jujur pada proses penjaringan dan penetapan paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota ini sebuah pembohongan publik. Masyarakat Tomohon dilecehkan,” tegasnya.
Ditambahkannya keputusan Golkar adalah keliru, kita mencintai Golkar, tapi kita jauh mencintai masyarakat Tomohon.
“Untuk saat ini kita tetap Golkar untuk Pilwako Tomohon. Tapi kita tidak memilih figur dari Partai Golkar untuk Pilwako Tomohon. Karena untuk pemimpin Kota Tomohon tidak boleh main-main dan asal-asalan. Sehingga saya tidak merasa berdosa kalau tidak memilih, calon yang diusung dari Partai Golkar. Karena kita lebih cinta rakyat Tomohon,” tegasnya lagi.
“Suara Golkar suara rakyat. Golkar harus mengikuti suara rakyat,” tandas Epe.
( STENLY )