warta1.net,MINUT–Kehadiran PT. Tondano Tambang Nusajaya (TTN) dan PT. Iyosa yang sebagai subkonnya di desa Tatelu kecamatan dimembe akhirnya ditolak oleh masyarakat Penambang yang ada di areal tambang rakyat tatelu.
Masyarakat pekerja Tambang mas Desa Tatelu turun demo ke lokasi dengan melakukan aksi penolakan kepada PT. Tondano Tambang Nusajaya (TTN) dan meminta kepada sala satu penambang Ko Davit agar bisa bertanggung jawab atas kehadiran perusahaan di areal tambang rakyat tatelu.
Salah satu toko masyarakat desa warukapas Victor Kamagi (VK), mengatakan dengan tegas “Kami para penambang desa Tatelu sangat menolak keras atas kehadiran perusahaan PT. TTN dan PT. Iyosa yang hadir di tempat dimana kami mencari Sesuap Nasi, dan meminta agar Ko Davit yang telah menjual tambangnya ke perusahaan harus bertanggung jawab atas nasib masyarakat Penambang tatelu berhubung telah menjual tambangnya yang sudah menjadi pembicaraan untuk membantu para masyarakat tatelu raya (Taraya). tegas Victor Kamagi
Kapolres Minahasa utara (minut) AKBP Grace Rahakbau SIK, yang hadir saat demo tersebut menyampaikan bahwa, untuk sementara ini para masyarakat penambang di persilahkan bekerja sesuai tempatnya masing-masing.
“Kami beserta pemerintah terkait akan berdialog dengan pihak Perusahaan dan saya akan memanggil para penambang untuk membahas persoalan-persoalan yang mengakibatkan ke galauan masyarakat Tatelu Raya (Taraya) soal lokasi pekerja penambangan, Kan sampai saat ini kalian penambang masih bekerja, silakan bekerja dan jangan lupa harus menjaga protokol kesehatan Covid- 19.” tutup Kapolres AKBP Grace Rahakbau SIK
( Pris )