Jakarta, Warta1.net – Indonesia dipastikan menjadi tuan rumah dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi The Group of Twenty (KTT G20) pada 2022 mendatang. Dalam perhelatan itu, Indonesia mengundang satu negara dari Benua Afrika di luar anggota G20, yakni Rwanda.
Airlangga mengungkapkan, Indonesia mengundang Rwanda dalam perhelatan KTT G20 karena negara tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Hal itu mewakili 1,9 miliar penduduk di Benua Afrika.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah G20 yang sifatnya inklusif,” terang Airlangga pada G20 Indonesia Presidency 2022 Opening Ceremony, Rabu (1/12/2021)
Biasanya, menurut Airlangga, agenda-agenda G20 didikte oleh negara-negara G7. Adapun negara G7 yang dimaksud Airlangga ialah Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, dan Kanada.
Adapun Indonesia adalah negara berkembang pertama yang memimpin perhelatan G20. Karena itu, dalam memimpin Presidensi G20, Indonesia akan mewakili negara-negara berkembang.
Saat Presidensi G20, terdapat tiga hal yang menjadi prioritas sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu terkait dengan penanganan kesehatan yang inklusif, working group keuangan, dan finance. Agenda ini diharapkan bisa menangani krisis pandemi COVID-19 seperti krisis ekonomi saat G20 dibentuk pada 1998 sampai 1999 dan krisis pada 2008.
“Dan krisis yang saat ini kita alami adalah krisis daripada kesehatan. Kalau dulu kita melihat bahwa krisis ekonomi ini kita melihat sebagai island seperti SARS di Hong Kong bisa di-countain, ataupun Middle East Respiratory Syndrome yang bisa ditahan di Middle East,” terangnya.
(Rds)