Manado, Warta1.net -Wakil Walikota Manado dr. Richard Sualang menghadiri panen perdana bawang merah bersama Pondok Pesantren Darul Istiqomah Manado di lahan Pondok Pesantren Istiqomah, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, Selasa (09/01/24).
Kegiatan ini dilakukan oleh Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara bersama Pemerintah Kota Manado lewat Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) tahun 2024.
Wawali Richard Sualang pun memberikan apresiasi serta mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia, yang telah memberikan bibit untuk Pemkot Manado serta dikelolah oleh para santri Ponpes Darul Al Istiqomah sehingga bisa dilakukan panen perdana.
“Kami Pemerintah Kota Manado sungguh bersyukur dan berbangga ada bagian dari masyarakat terlebih juga melibatkan institusi pendidikan pesantren yang ada di Kota Manado dan mau melaksanakan kegiatan – kegiatan seperti ini,” ungkap Wawali Sualang usai giat Panen Perdana Darul Al Istiqomah, di Kebun Praktek, Bailang, Manado.
Dirinya mengakui, BI Sulut telah banyak mensuport Pemkot Manado terutama untuk kegiatan penanganan inflasi dengan membantu sektor pertanian yang ada di Kota Manado.
“Iya, sebelumnya BI juga telah menyerahkan bantuan bibit cabe yang diserahkan di Masjid Firdaus melalui organisasi petani perkotaan. Bahkan ada juga bantuan BI di Kecamatan Bunakan yang sudah membantu penanganan pengentasan miskin ekstrem di Kota Manado untuk 33 warga yang berdomisili di Bunaken. Tentu hal ini patut kita syukuri,” sebutnya.
Hal yang dilakukan BI selain menjaga serta mengendalikan inflasi di Kota Manado Sulut ini adalah membantu perekonomian yang ada di Kota Manado.
“Kami juga turut mengapresiasi Ponpes Darul Al Istiqomah Manado, Ustads dan para santri yang turut andil melakukan penanaman bawang merah di lahan ini. Kedepan, setelah lulus sekolah, ini bisa dikembangkan di bidang studi agribisnis dan setelah kembali ke masyarakat bisa dipraktekan,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut Andry Prasmuko menyampaikan program GNPIP ini adalah program BI yang dilakukan bersama dengan Pesantren Darul Al Istiqomah Manado dengan tujuan untuk mengendalikan inflasi di Kota Manado. Andry bilang komoditas bawang merah maupun cabe, sangat berpengaruh terhadap volatilitas atau naik turunnya harga.
“Program pemberdayaan pesantren Darul Istiqamah ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh BI Sulut, dimana sebelumnya KPw BI Sulut juga melaksanakan serangkaian program bimbingan teknis dalam bidang pertanian dan wirausaha, pengembangan unit usaha Istiqamah Bakery, dan rumah pengolahan pupuk organik,” ungkapnya.
Ke depan, lanjut Andry model bisnis penanaman bawang merah di pesantren akan dilakukan secara berkelanjutan.
“Pengembangan dalam bentuk hilirisasi produk pertanian juga dilakukan untuk membentuk ekosistem halal value chain di lingkungan pesantren,” katanya.
Dirinya pun berharap, kegiatan ini kerjasama BI dengan Pemkot Manado dapat terus terjalin.
“Harapan kami Sulawesi Utara bisa memenuhi kebutuhan dari dalam sendiri dan tidak perlu mengambil dari Gorontalo, kita bisa ciptakan kebutuhan Holtikultura,” tandasnya.
(FINA)