Manado, Warta1.net -Kota Manado belakangan ini dibuat gempar dengan bermunculan surat izin demo yang cukup mengganggu sebagian masyarakat. Surat tersebut muncul di berbagai platform media sosial, terutama di Whatsapp Grup (WAG).
Isi surat itu merupakan pemberitahuan izin untuk melakukan aksi unjuk rasa kepada pemerintah, dan ditujukan kepada pihak kepolisian dalam hal ini Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara.
Perihal isi surat itu adalah Pemberitahuan Penyampaian Pendapat di Muka Umum (unjuk rasa). Dimana, yang bertanda tangan di akhir surat adalah oknum berinisial AM alias Arthur Mumu sebagai penanggungjawab aksi.
Dari isi surat yang beredar tersebut, oknum AM mengklaim bahwa yang akan ikut dalam demo tersebut berjumlah 300 orang. AM belakangan santer terdengar sebagai aktivis sekaligus pegiat media sosial yang gencar mengkritisi pemerintah.
Ada dua surat yang beredar di WAG. Pertama, tertanggal 27 Mei 2024, dan yang kedua tertanggal 3 Juni 2024. Namun, setelah di telusuri, sesuai surat pertama AM kepada kepolisian tertanggal Senin (27/05/2024), para pendemo tidak nampak batang hidungnya. Dari titik aksi yang tertera di surat pertama oleh AM tersebut, para masa akan berdemo di depan kantor Polda Sulut, Kantor Walikota Manado, dan Kantor Kejaksaan Manado.
Nihil, setelah sejumlah awak media mendatangi spot demo dari AM itu, tidak ada kumpulan massa pendemo.
Surat izin kedua tertanggal Senin (03/06/2024) AM kembali melayangkan surat izin kepada Polda Sulut, untuk menyampaikan pendapat di muka umum, yang juga ditujukan kepada Intelkam Polda Sulut, yang bertanda tangan AM sebagai penanggungjawab, dan inisial (SK) alias Steven Kembuan sebagai koordinator aksi.
Amat disayangkan, aksi demo kedua dari AM rupanya kembali pupus ketika awak media yang bertengger di lokasi yang ditentukan, yaitu depan Kantor Walikota Manado dan Kantor Kejaksaan Negeri Manado, hingga pukul 16.00 WITA, Senin (03/06) tidak bisa bertemu dengan para pendemo. Namun apa gerangan yang menjadi penyebab demo dari AM ini tidak jelas alias KJ.
Tokoh masyarakat Manado, Johnson Tamunu mengatakan, sosok AM tersebut diduga hanya mencari celah untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintah.
“Ini dugaan saya, bahwa oknum AM itu hanya mencari muka saja. Setelah dia gagal kedua kali berdemo, saya berasumsi AM tidak ada apa – apanya. Dia hanya kacangan. Nafsu besar tenaga kurang. Bilang kwa mo bawa 300 orang, yang muncul tolor bebek. Ya kasiang, cuma sampe bagini kote AM pe kemampuan dang? kira lei jago, payah kote Andrei Angouw mo lebe pandang enteng ini ” kata Tamunu.
Menariknya, tokoh masyarakat Manado ini menanyakan kredibilitas seorang AM yang selalu berkoar di media sosial.
“Dapat informasi bahwa AM menunda lagi aksi demontrasinya. Ini patut dipertanyakan kredibilitas AM, masa harus tunda terus, harusnya kalau mau demo sudah dipersiapkan apa – apa yang harus disampaikan jangan tunda lagi, ” timpalnya sembari menegaskan kepada masyarakat agar tidak usah menanggapi apa yang digaungkan oleh AM di medsos.